2 Kapal Perang Korea Masuk Indonesia

Pasukan hantu laut Yonmarhanlan III siaga di kapal perang Korea Sumber : Yonmarhanlan III

 

BeritaAzam.com, Jakarta – Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengerahkan pasukan elite Korps Marinir TNI Angkatan Laut untuk siaga terkait masuknya dua kapal perang militer Korea Selatan ke wilayah kedaulatan NKRI.

Prajurit TNI yang dikerahkan untuk siaga mengamankan kedua kapal perang Korea Selatan itu berasal dari Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) III.

Berdasarkan siaran resminya dilansir VIVA Militer, Selasa 11 Oktober 2022, dua kapal perang militer Korsel yang masuk ke Indonesia ialah kapal perang Roks Daecheong (AOE-58) dan Roks Hansando (ATH-81).

Kedua kapal perang militer Korea Selatan itu mulai memasuki perairan RI sejak kemarin, kapal sandar di Dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Di bawah pimpinan Mayor Marinir S Irwanto Rusbal, sejumlah pasukan hantu laut Marinir siaga penuh di area dermaga. Mereka menyisir perairan di sekitar dermaga, lalu melakukan sterilisasi dermaga serta memperketat pemeriksaan terhadap kendaraan yang keluar masuk dermaga.

Kedua kapal perang itu direncanakan akan berada sandar di Dermaga JICT selama beberapa hari ke depan. Kapal ini datang dalam rangka kunjungan kenegaraan.

Menurut Komandan Yonmarhanlan III, Letnan Kolonel Marinir Amin Surya Laga, kedatangan kedua kapal perang ini merupakan sebuah kebanggaan bagi TNI, sebab Indonesia adalah negara ke empat yang dikunjungi kapal perang Republic of Korea Navy (ROKN).

“Ini merupakan momen membanggakan karena kita dipercaya untuk menjaga Kapal Perang Angkatan Laut Republik Korea Roks Daecheong (AOE-58) dan Roks Hansando (ATH-81) yang merupakan bagian dari diplomasi kenegaraan, ini sebuah amanah oleh karena itu laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, selalu memonitor perkembangan situasi untuk beberapa hari mendatang, laksanakan tugas dengan sungguh- sungguh dan utamakan faktor keamanan,” kata Letkol Marinir Amin Surya Laga.*

BACA JUGA:  14 Negara ke Riau, Lihat Keberhasilan Pengelolaan Ekosistem Gambut