BeritaAzam.com, Pekanbaru – Sekretaris Kesbangpol Riau, Achirunnas, dalam acara Dialog Nilai-Nilai Pembauran dan Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Forum Pembauran dan Kebangsaan (FPK) Riau pada Senin (23/10/23), menyoroti tantangan konflik vertikal dan horizontal yang masih dihadapi oleh bangsa Indonesia.
Achirunnas menyampaikan pentingnya FPK sebagai wadah bagi beragam elemen masyarakat yang hidup di bawah semangat Bhineka Tunggal Ika. “Indonesia yang terbentuk dari beragam bahasa, suku, dan budaya masih menghadapi berbagai konflik yang bersifat vertikal dan horizontal. Konflik ini disebabkan oleh perbedaan latar belakang, termasuk masalah ras, suku, budaya, dan agama, yang dapat mengancam integritas nasional,” ujar Achirunnas dalam dialog yang berlangsung di Hotel Royal Asnof, Pekanbaru, pada Senin (23/10/23).
Menurutnya, FPK hadir untuk mengubah keberagaman ini menjadi satu kesatuan, yang merupakan ciri khas bangsa Indonesia dan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Achirunnas melanjutkan, bangsa Indonesia selalu dikenal sebagai bangsa yang beraneka ragam dalam hal suku, etnis, bahasa, ras, dan agama. Kemajemukan bangsa ini tercermin dalam gambaran demografis, dengan 726 suku bangsa, 116 bahasa daerah, dan enam agama yang tersebar di seluruh nusantara.
Dia menekankan bahwa FPK hadir untuk memperkuat persatuan dan kesatuan semua elemen masyarakat dan bangsa Indonesia, dengan landasan kebhinekaan Tunggal Ika.
“Dengan menyelenggarakan Dialog Nilai-Nilai Pembauran dan Kebangsaan, kami berharap bisa memperkuat persatuan bangsa berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika,” tambahnya.
Saat ini, kita semakin mendekati tahun politik, dan Achirunnas berharap agar perbedaan pandangan politik tidak menghalangi persatuan dan kedamaian bangsa. Dia menegaskan bahwa FPK memiliki tanggung jawab berat dalam mengelola konflik dengan bijaksana dan menciptakan persatuan.
“Di Riau, FPK telah berusaha untuk memperkuat persatuan dan kesatuan, dan telah membentuk cabang-cabang FPK di seluruh kabupaten dan kota di Riau,” tambahnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Analis Kebijakan Ahli Madya Karakter dan Wawasan Kebangsaan, Ditjen Polpum, Kemendagri, Dr. Drs. Bangun Sitohang, MM, komisioner KPU Riau, Nugroho Notosusanto, Akademisi UIR Husnu Abadi, Ketua Forum Kebangsaan (FPK) Riau, Auni M Noor, dan semua anggota FPK Riau, termasuk perwakilan organisasi kedaerahan yang berada di bawah naungan FPK Riau.
Sedangkan Ketua Forum Pembauran dan Kebangsaan (FPK) Riau, Auni M Noor, menjelaskan bahwa Dialog Nilai-Nilai Pembauran dan Kebangsaan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengembangan dan pelaksanaan nilai kesadaran berbangsa dan bernegara berdasarkan pembauran, kerukunan antarumat beragama, Nilai Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Kami berharap bahwa dialog ini akan menghasilkan harapan positif dan terus mendorong langkah-langkah untuk merawat pembauran kebangsaan di tengah kebhinekaan,” ungkapnya.
Dalam rangka menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa serta kedaulatan NKRI, diperlukan komitmen dari seluruh bangsa. Dialog dan pertemuan, seperti yang diadakan hari ini, merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
“Ayo kita bersama-sama berkomitmen dalam merawat pembauran kebangsaan di tengah kebhinekaan,” harap Auni M Noor.*