BeritaAzam.com, Kuansing – Pada era disrubsi sekarang, manusia dihadapkan dengan perkembangan terknologi digital yang begitu pesat dan cepat. Perkembangan teknologi ini tentu membawa perubahan serta banyanya tantangan atau permasalahan yang dihadapi oleh para remaja.
Psikologi memandang periode remaja sebagai periode yang penuh gejolak dengan menamakan period of storm and stress, artinya adalah masa yang penuh dengan konflik dan gejolak. Remaja Sebagai generasi penerus bangsa serta agen perubahan, memiliki peran yang penting dalam proses pembangunan dan berpartisipasi untuk menyelesaikan tantangan persoalan dalam bidang sosial dan lingkungan khususnya di era digital saat ini.
Tatangan utama generasi muda dalam perkembangan digital adalah untuk tidak hanyut dan menjadi korban dari sisi negatif kemajuan teknologi sehingga menjadi stres dan menghambat prestasi belajar di sekolah.
Menyadari akan permasalahan ini, dosen Fakultas Psikologi Universitas Islam Riau (UIR) Pekanbaru Dr. Fikri,S.Psi, M.Si dan Cutra Aslinda, S.Kom, M.Kom melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) sebagai wujud dari Tri Darma Perguruan Tinggi dalam mengimplementasikan penelitian yang dilakukan dikampus dengan memberikan sebuah penyuluhan kepada siswa-siswa SMAN 1 Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi, beberapa waktu lalu.
Kegiatan ini berguna untuk mengedukasi remaja-remaja agar mengerti dan mempunyai keahlian dalam memanajemen stres yang dihadapinya. “Adapun tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan dari remaja untuk dapat mengelola stres jika dihadapkan dengan permasalahan kehidupan,” ujar DR Fikri, Kamis, 26 Januari 2023.
Menurut DR Fikri, pengabdian masyarakat ini diikuti dengan penuh semangat dan antusias dari peserta. Turut hadir pada acara Kepala SMAN 1 Kuantan Mudik Aprinedi, S.Pd.MM beserta guru.
Sementara Kepala SMAN 1 Kuantan Mudik Aprinedi, S.Pd.MM mengatakan bahwa kegiatan semacam ini sangat berguna kepada siswa karena memberikan pengetahuan dan keahlian dalam mengelola stres.
“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan lain waktu. Karena ini sangat bermanfaat buat para siswa,” harap Aprinedi.*