BeritaAzam.com, Pekanbaru – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Riau (UNRI) mengukuhkan kerjasama dengan PT Henchi Arira Sata (HAS) dan Al Ahmadi Entrepreneurship Center dalam sebuah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Hotel Royal Asnof, Rabu (4/10/2023). Kesepakatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan peluang magang bagi mahasiswa UNRI.
Dalam upacara penandatanganan MoU ini, Dekan FISIP UNRI, Dr. Meyzi Heriyanto, bersama dengan Fasha Pratama dari PT HAS dan Luna Agustin yang mewakili Al Ahmadi Entrepreneurship Center, secara resmi mengukuhkan kerja sama ini. Salah satu bentuk kerja sama yang paling konkret adalah penyediaan kesempatan magang bagi mahasiswa dan mahasiswi UNRI di kedua perusahaan tersebut.
Fasha Pratama, Operation Executive PT HAS, menjelaskan, “Konkretisasi dari MoU ini adalah memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi mahasiswa UNRI untuk melakukan magang di perusahaan kami.” Ia juga menambahkan bahwa program magang di PT HAS diperkirakan akan dimulai segera, bahkan mungkin pada semester ini, dan akan terus berlanjut pada semester-semester mendatang. “Kami akan memulainya dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan mungkin akan diperluas ke fakultas lain di masa depan,” tambahnya.
Lisya Anggraini, Direktur Utama Al Ahmadi Entrepreneurship Center, menjelaskan bahwa pihaknya, yang bergerak di bidang jasa pendidikan dan pelatihan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), juga siap memberikan tempat bagi mahasiswa UNRI yang ingin mengikuti program magang. “Kami akan menyesuaikan masa magang sesuai dengan kebutuhan kampus dan mahasiswanya. Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat saling mengisi dan menguatkan dengan pihak UNRI,” kata Lisya.
Penandatanganan MoU ini berlangsung dalam rangkaian Kegiatan “1st International Symposium on Environmental and Energy Policy (ISEEP)” yang diselenggarakan oleh FISIP UNRI pada hari yang sama. Symposium ini mengangkat tema “Sustainability Governance: Local Action for Global Environmental Solutions” dan menampilkan lima pembicara yang membahas isu-isu seputar tata kelola berkelanjutan dalam konteks lingkungan, kebijakan pemerintah daerah, serta solusi untuk tantangan lingkungan global.*