Beritaazamcom, Pekanbaru – Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Riau menggelar Focus Group Discussion (FGD), Kamis (4/8/2022) di Wisma Jalur, Jalan Patit Indah, Pekanbaru.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Badan Kesbangpol Riau Jenri Salmon Sembiring MSi diwakili Hendriyadi Wijaya Kusuma S.STP. Pada kesempatan ini, Kaban mengungkapkan berbagai faktor penyebab terjadinya konflik.
“Konflik terjadi karena berbagai faktor. Ada potensinya. Maka harus ada upaya pencegahan dengan tetap waspada. FGD yang dilakukan FKDM yang pertama atau sebelum ini, sudah melahirkan berbagai rekomendasi dan menjadi landasan bagi Pemprov Riau untuk mengambil kebijakan berikutnya. Kegiatan seperti ini diharapkan bisa mengiringi berjalannya Pemilu 2024 dengan baik,” kata Hendriyadi.
Kegiatan ini diikuti oleh 20 peserta dari berbagai elemen masyarakat dengan latar belakang profesi yang berbeda-beda. Ada media massa, Polda, Korem, Majelisa Ulama Indoneaia (MUI), Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU), Badan Eksekutive Mahasiswa (BEM) se-Riau, Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT), Muhammadiyah Riau, Nahdatul Ulama dan Kesbangpol sendiri.
“Alhamdulillah, FGD kedua bisa kami laksanakan. Peserta FGD kedua ini berbeda dengan peserta FGD pertama. Rekomendasi-rekomendasi dilahirkan dalam pertemuan ini akan kami sampaikan kepada pengambil kebijakan,” jelas Ketua FKDM Riau, Data Wardana.
FGD ini menghadirkan narasumber Dr.H Nurhamin SPi.MH.
Setelah Dr Nurhamin selesai menyampaikan materi, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi yamg dipimpin H Syamsir. Peserta dibagi empat kelompok. Diskusi menghasilkan berbagai pemikiran dan rekomendasi dalam upaya melakukan pencegahan terhadap Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG).
Rekomendasi tersebut antara lain terkait, konflik lahan, ancaman krisis global akibat pandemi Covid-19, krisis ekonomi, kriminalisasi dan krisis politik.*Bams