BeritaAzam.com, Pekanbaru – Kepengurusan Asosiasi Desa Kreatif Indonesia (ADKI) secara resmi akan dilantik oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat ADKI Fikri El-Aziz, Minggu, 23 Oktober 2022 di Bangkinang, Kampar. DPD ADKI Riau dinakhodai Bupati Kampar, Dr. Kamsol.
Hadirnya ADKI di Riau, diharapkan Fikri El-Aziz dapat membawa perekonomian masyarakat desa meningkat. Ia juga berharap program-program ADKI nantinya bisa menciptakan entrepreneur-entrepreneur baru serta bisa membantu memasarkan hasil usaha dan karya kreatif dari desa-desa yang ada di Riau.
“Hingga 2024 kita menargetkan akan tercipta 1.000 desa kreatif di Indonesia. Riau termasuk daerah yang punya potensi untuk muncul ratusan desa kreatif. Dengan kerja sama semua pihak saya yakin perekonomian Riau akan semakin terangkat melalui desa-desa kreatif ini,” kata Fikri, Minggu pagi, 23 Oktober 2022 saat konferensi pers di Pekanbaru. Hadir juga dalam kesempatan itu, Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Budi Arie Setiadi.
Dikabarkan Fikri, ADKI akan bergerak di bidang pelatihan dan pendampingan masyarakat dalam menggerakkan satu atau beberapa subsektor ekonomi kreatif yang telah dicanangkan pemerintah.
“Pendampingan ini perlu dilakukan agar nantinya program ekonomi kreatif yang dikembangkan dapat berjalan secara berkesinabungan. Kita akan melatih masyarakat desa yang punya usaha kreatif agar mampu menerobos pasar yang lebih luas, misalnya meningkatkan kemasan produk, penggunaan media digital dalam promosi, serta tata kelola keuangan usaha,” jelasnya.
Wamendes PDTT Budi Arie mengapresiasi terbentuknya pengurus ADKI Riau. Ia berharap potensi desa yang begitu besar di Riau dapat semakin dikembangkan.
“Dengan sentuhan kreativitas maka komoditi yang ada tidak hanya dijual dalam bentuk bahan mentah, tapi sudah dioleh menjadi produk turunan. Jangan lagi tanam singkong jual singkong, tapi harus sudah jadi kripik atau tepung singkong,” ujarnya.
Budi juga melihat potensi tanaman kelapa di Inhil sebagai peluang yang sangat baik jika dikembangkan. Selama ini tanaman kelapa hanya dimanfaatkan air dan isi kelapanya saja, sedangkan sabut dan lidinya sering terbuang begitu saja.
“Nah, ini yang kita dorong kepada pengurus ADKI agar mendorong kreativitas masyarakat untuk mengolahnya, tentu saja harus juga didukunh semua pihak, seperti perbankan dan perusahaan swasta lewat program CSR,” terangnya.
Ia juga mendorong anak-anak muda di Riau untuk membangun desa. Menurutnya, anak-anak muda punya semangat dan dayab kreativitas serta inovasinyang tinggi.
“Ini merupakan potensi Indonesia sekarang karena berada dalam kondisi bonus demografi. Jumlah anak muda dan usia produktifnya sangat besar, kalau diarahkan pada upaya membangun perekonomian desa, tentu hasilnya lebih maksimal,” harapnya.*