International Women’s Day: PHR Berikan Peluang dan Kesetaraan untuk Pertiwi

Para Pertiwi PHR WK Rokan yang turut berperan dalam industri migas dalam mendukung pemenuhan energi nasional.Foto: PHR

BeritaAzam.com, Pekanbaru – Sebagai perusahaan yang memiliki visi global, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) turut meramaikan International Women’s Day. Setiap tahunnya IWD memiliki tema tersendiri. Tema kampanye Hari Perempuan Sedunia tahun 2023 adalah #EmbraceEquity.

Tema Embrace Equity ini dipilih sebagai upaya untuk membuat dunia berbicara tentang mengapa “kesempatan yang sama tidak lagi cukup” dan pada kenyataannya dapat bersifat eksklusif, bukan inklusif.

Kata kesetaraan (equality) versus akuitas sering digunakan secara bergantian. Keduanya mementingkan keadilan dan kesetaraan, namun maknanya berbeda.

Secara global, perempuan yang bekerja di industri migas hanya merepresentasikan 20% dari total angkatan kerja di sektor ini. Ini adalah angka yang sangat rendah mengingat perempuan mencapai 47% dari keseluruhan angkatan kerja, namun PHR dalam menjalankan operasinya mengutamakan kesetaraan gender dan memperkenalkan Respectful Workplace.

Catalyst melaporkan bahwa 1% CEO di industri minyak dan gas adalah wanita. Populasi wanita yang rendah di posisi bidang teknis berperan dalam representasi mereka yang buruk dalam kepemimpinan dan posisi teratas di industri. Sebagian besar wanita di industri ini berada di bidang sumber daya manusia, hukum, humas dan teknologi informasi tetapi kurang di bidang teknik, manufaktur, dan penelitian.

“Di Pertamina Hulu Rokan kami mengimplementasikan Respectful Workplace, dimana PHR menciptakan lingkungan kerja yang mendukung keberagaman, kesetaraan, inklusi serta bebas dari diskriminasi, kekerasan dan pelecehan,” ungkap Vice President Human Capital PHR, Fahmi Hatta.

Respectful workplace merupakan kebijakan untuk lingkungan kerja yang bebas diskriminasi, kekerasan dan pelecehan, di mana PHR sebagai perusahaan BUMN menyediakan tempat kerja yang saling menghargai, menghormati, bebas dari diskriminasi, pengucilan, pelecehan, perundungan, dan berbagai bentuk kekerasan lainnya.

BACA JUGA:  Indosat Hadirkan Kampung IM3 di Wilayah Sumatra

Hal ini sangat bermanfaat bagi perempuan guna menghilangkan segala bentuk diskriminasi yang sering dialami. Hal ini juga mendorong peran perempuan untuk berkarir dan menjadi pemimpin di lingkungan kerja yang positif.

Adapun secara rinci, PHR menerapkan 5 poin penting dalam respectful workplace tersebut, di antaranya equality atau kesetaraan yang merupakan situasi tidak diperlakukan berbeda karena karakteristik dan memiliki sarana untuk mengakses kesempatan sama dan adil.

Diversity atau keberagaman yaitu mengakui, menghargai, perbedaan dan mendorong terciptanya inovasi dan kreativitas.

Violence & harassement, atau kekerasan dan pelecehan, yang merupakan perilaku atau ancaman dapat terjadi sekali atau berkali-kali akan mengakibatkan kerugian fisik, psikologis, seksual atau ekonomi dalam bentuk fisik, verbal, non verbal, visual maupun emosional merasa terintimidasi.

Selanjutnya discrimination atau diskriminasi, pembedaan perlakuan, pengecualian, atau preferensi etnis, ras, kebangsaan, warna kulit, agama, jenis kelamin, usia, disabilitas atau karakteristik lainnya, meniadakan atau merusak kesetaraan kesempatan. Dan inclusion atau inklusi yaitu, menciptakan dan mengelola lingkungan kerja yang saling menerima dan saling menghargai.*