Beritaazamcom, Pekanbaru – Pengusaha lokal Riau mengapresiasi PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) atas kesempatan yang diberikan selama ini untuk bekerja sama sebagai mitra dalam pengembangan Wilayah Kerja (WK) Rokan di Provinsi Riau. Hubungan kolaboratif itu menjadikan pengusaha lokal dapat mendukung penyediaan barang dan jasa kepada PHR secara baik, termasuk kontrak-kontrak mirroring pasca alih kelola WK Rokan pada 9 Agustus 2021.
Sebagai wujud apresiasi, Asosiasi Kontraktor Migas Riau (AKMR) memberikan plakat penghargaan kepada PHR dalam sebuah acara di Kompleks PHR Rumbai pada Kamis pagi (4/8/2022).
Ketua AKMR Azwir Effendy menyerahkan plakat tersebut kepada manajemen PHR WK Rokan yang diwakili oleh EVP Business Support Fransjono Lazarus dan VP Corporate Affairs Sukamto Tamrin.
”Pertemuan hari ini menunjukkan, sekaligus memperkuat, semangat kolaborasi antara PHR dan para pengusaha lokal di Riau di mana salah satunya adalah AKMR. Ke depan, semoga komunikasi kita terus terjalin dan semakin baik,” ujar Fransjono dalam pertemuan yang berlangsung penuh keakraban itu.
PHR WK Rokan saat ini bekerja sama dengan sekitar 560 perusahaan mitra kerja, di mana lebih dari 60 persen di antaranya merupakan mitra usaha lokal Riau. Selain itu, terdapat juga 264 kontrak usaha lokal tempatan melalui program binaan Local Business Development untuk skala usaha kecil/ koperasi.
Dalam acara silaturahmi dengan manajemen PHR, Azwir hadir bersama jajaran pengurus AKMR lainnya. ”Kami menilai PHR sudah menjalankan porsinya dengan baik. Kontrak-kontrak juga dibuka secara fair sehingga peluang bagi pengusaha lokal tetap terbuka,” tutur Azwir.
Pengusaha lokal, lanjut dia, memiliki kemampuan yang mumpuni untuk bersaing. ”Beberapa kontrak besar di lingkungan PHR juga ada yang dimenangkan dan ditangani sendiri oleh pengusaha lokal Riau,” ujarnya.
AKMR beserta anggotanya akan senantiasa berupaya meningkatkan kapabilitas dan kemampuan agar tetap kompetitif.
Azwir menegaskan, sebagai asosiasi kontraktor migas kami berkomitmen untuk terus menjaga kemitraan dengan PHR dalam upaya mencapai target produksi minyak yang ditetapkan pemerintah.*Bams