BeritaAzam.com, Pekanbaru – Beberapa waktu belakangan, LAMR Provinsi Riau menjadi sorotan karena melakukan kunjungan ke kediaman Bacapres Ganjar Pranowo di Jakarta. Selama kunjungan tersebut, terdapat kabar yang menyebutkan bahwa LAMR Riau akan memberikan gelar adat kepada Bacapres tersebut. Kabar ini menjadi perhatian publik dan menimbulkan berbagai spekulasi.
Namun, Ketua Umum MKA LAMR Provinsi Riau, Datuk Seri H Raja Marjohan Yusuf, memberikan klarifikasi bahwa kabar tersebut tidak benar. Menurutnya, isu mengenai pemberian gelar adat kepada Bacapres Ganjar Pranowo adalah tidak benar. Ia menjelaskan bahwa kunjungan tersebut adalah dalam rangka bersilaturahmi dan diskusi terkait adat Melayu di Riau. Ganjar Pranowo menghormati adat dan adab Melayu Riau dalam kunjungannya.
Klarifikasi ini diberikan untuk menghindari kesimpangsiuran informasi dan spekulasi yang dapat membingungkan masyarakat. LAMR Riau berharap agar isu yang tidak benar ini dapat diluruskan sehingga tidak menimbulkan konflik atau kebingungan di tengah masyarakat.
“Dapat kami sampaikan, bahwa isu tersebut tidak benar. Sekali lagi tidak benar, bahwa telah ada proses peminangan untuk gelar tersebut. Yang benar adalah, bahwa beberapa kali orang dekat Tuan Ganjar Pranowo mendatangi LAMR Riau menyampaikan maksud bahwa Tuan Ganjar Pranowo ingin mengunjungi Riau dan sekaligus bersilaturahmi ke LAMR Riau,” terang Datuk Seri H. Raja Marjohan Yusuf.
.
Menurut Datuk Seri H. Raja Marjohan Yusuf, Bacapres Ganjar Pranowo memahami bahwa Riau kental dengan adat Melayunya dan khawatir tersalah adab, maka Ganjar Pranowo menjemput LAMR untuk bersilaturahmi sekaligus mendiskusikan hal tersebut di Jakarta.
Di Jakarta, Ganjar Pranowo menyambut LAMR dengan penuh adab. Dalam pertemuan tersebut Ganjar Pranowo juga menggunakan busana Melayu berwarna putih. Setelah bertukar tepak, melalui juru bicaranya, Ganjar Pranowo menyampaikan hajat untuk berkunjung ke Riau. Ia berharap mendapatkan doa restu dari masyarakat Melayu, dan khususnya tokoh adat Melayu Riau.
“Bacapres Ganjar Pranowo memahami bahwa ia bukan orang Melayu. Karena takut salah dalam adat dan adab, maka beliau meminta tunjuk ajar tentang konsep adat Melayu sebelum kunjungan tersebut beliau laksanakan,” terang Datuk Seri H Marjohan Yusuf.
Dalam silaturahmi tersebut, tambahnya, LAMR Riau memberikan apresiasi dan menyampaikan bahwa dalam kebiasaan dan resam Melayu, kehadiran seorang tokoh yang datang secara adat, akan disambut dengan cara yang beradat pula, yaitu dengan prosesi tepuk Tepung Tawar.
Tuan Ganjar Pranowo, sambung Datuk Seri Marjohan Yusuf, sangat memahaminya dan mengucapkan terima kasih atas segala tunjuk ajar yang disampaikan serta mengucapkan terima kasih atas tepung tawar yang akan dilaksanakan LAMR Provinsi Riau.
Senada dengan itu, Ketua Umum DPH LAMR, H. Taufik Ikram Jamil. Ia menambahkan bahwa tim Tuan Ganjar Pranowo datang dengan cara yang baik.
“Menurut adab Melayu, keinginan yang baik dan dikomunikasikan dengan cara yang baik tentu patut untuk kita tanggapi dengan cara yang baik pula,” katanya.
Bahkan, lanjut Ketum DPH, Tuan Ganjar Pranowo juga memastikan, bahwa dalam kunjungannya ke LAMR Provinsi Riau, tidak akan menggunakan simbol-simbol partai. Tetapi akan berbusana Melayu. Baik bagi dirinya maupun rombongannya.
“Bacapres Ganjar Pranowo dan rombongan akan datang dengan busana Melayu, dan memastikan tidak membawa simbol-simbol partai. Sikap ini tentu patut pula kita apresiasi,” ujar Ketum DPH.
LAMR, sambungnya, tentu tidak membeda-bedakan perlakuan antara yang satu dengan yang lain.
“Patut pula kami sampaikan, bahwa LAMR akan memberikan perlakuan yang sama pada semua pihak. Untuk dimaklumi, sebelumnya, orang-orang dekat dari salah satu bacapres, juga telah menghubungi LAMR, untuk bersilaturahmi. Namun karena jadwal bacapres tersebut ke Riau belum final, maka akan dijadwalkan ulang,” terang Datuk Seri Taufik Ikram Jamil.
Dengan penjelasan ini, LAMR mengharapkan agar kesimpangsiuran isu dan pemberitaan yang ada dapat diluruskan. Sehingga tidak menjadi sesuatu kontraproduktif di tengah masyarakat.*