BeritaAzam.com, Pekanbaru – Naia Novistra Syahfitri dan Helen Palisca, dua mahasiswi dari Fakultas Hukum Universitas Islam Riau (UIR), telah berhasil mewakili UIR sebagai delegasi Indonesia dalam ajang Asian Youth International Model United Nations (AYIMUN). Konferensi ini berlangsung selama tiga hari, dari 12 Agustus hingga 15 Agustus 2023, di Berjaya Time Square, Malaysia.
AYIMUN adalah simulasi sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diadakan oleh International Global Network, sebuah organisasi yang fokus pada pengembangan pemuda.
Naia dan Helen dipilih untuk menjadi delegasi Indonesia dalam konferensi ini dan memilih tema sidang yang berbeda. Naia mewakili negara Slovenia dalam Dewan UNICEF dengan tema “Protection for Children Under War and Conflict Area,” sementara Helen mewakili Swiss dalam Dewan INTERPOL dengan tema “Combating The Rise of Terrorism Activity.”
Naia berbagi pengalamannya saat diwawancarai pada Selasa (29/08/2023) dan mencatat beberapa tantangan yang dihadapinya selama mengikuti simulasi sidang PBB tersebut.
“Salah satu tantangan bagi saya adalah fakta bahwa kami mewakili negara yang diawali dengan huruf ‘S,’ sehingga kami duduk di pojok dan terkadang kesulitan mengangkat tangan untuk mengusulkan argumen karena teman-teman peserta lainnya memiliki postur tubuh yang lebih tinggi,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga menekankan perlunya usaha ekstra untuk memahami dan menggabungkan berbagai ide dari teman-teman peserta yang berasal dari berbagai negara dalam pemecahan masalah berdasarkan tema yang diangkat.
Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, baik Naia maupun Helen mengungkapkan bahwa pengalaman mengikuti AYIMUN sangat berharga dan tak terlupakan bagi mereka.
“Partisipasi dalam MUN ini mengajarkan saya arti kemandirian, keberanian dalam menghadapi tantangan, kemampuan menyelesaikan masalah bersama dengan teman-teman, serta memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kualitas diri saya dan tentu saja memperluas jaringan pertemanan,” ungkap Helen.
AYIMUN memberikan peserta pengalaman yang berharga dalam diplomasi hubungan internasional, riset, public speaking, debat, berpikir kritis, kerjasama, dan kemampuan kepemimpinan. Delegasi diharuskan melakukan riset sebelum konferensi yang nantinya akan didiskusikan dan didebatkan dengan delegasi lainnya. Konferensi AYIMUN melatih delegasi untuk berpikir kritis mengenai isu-isu global, menyelesaikan permasalahan internasional, serta mengasah kemampuan diplomasi seperti yang terjadi dalam sidang PBB sesungguhnya.*