BeritaAzam.com, Pekanbaru – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus berkomitmen terhadap perlindungan alam dan lingkungan. Mempertahankan keanekaragaman hayati menjadi nilai penting yang dianut PHR di mana pun beroperasi.
Peduli lingkungan menjadi aspek penting bagi PHR untuk keberlanjutan alam yang seimbang. Selaras dengan komitmen keselamatan, kesehatan dan keamanan (HSSE) saat bekerja. Perusahaan Upstream Migas terkemuka di regional Sumatra dan tanah air ini terus berikhtiar dalam mewarisi alam yang lestari. Salah satunya mempertahankan hutan Rumbai tetap ada dan terjaga.
Boleh jadi, hutan alam di dalam Kawasan Komplek Perkantoran PHR, Rumbai, Pekanbaru saat ini menjadi satu-satunya hutan tropis yang masih terjaga di kawasan ibu kota Provinsi Riau. Tingginya komitmen PHR dalam menjaga hutan dan keanekaramgaman hayati di dalamnya sangat dirasakan para pekerja.
“Kalau mau melihat hutan yang masih asli dan terjaga di Pekanbaru adanya di sini (kamp PHR),” kata salah satu Pertiwi PHR Sri Goesleana, Kamis (13/4/2023).
Wanita yang memiliki latar belakang Pendidikan Konservasi dan Sumber Daya Hutan memahami benar kepedulian perusahaan terhadap lingkungan. “Komitmen PHR terhadap hutan dan keanekaragaman hayati itu sangat tinggi serta peduli terhadap satwa yang dilindungi,” tukasnya.
Hutan Rumbai memiliki keistimewaan flora dengan ketinggian pohon yang bervariasi, keragaman cara hidup serta tegakan pohon yang khas. Satwa yang berdiam di hutan Rumbai pun tak kalah beragam, di antaranya banyak merupakan satwa dilindungi, seperti Lutung (langur francois), Owa Ungko (hylobates agilis) hingga Tapir (tapirus indicus).
“Di dalam hutan yang tutupannya masih sangat bagus itu, kenekaragaman hayatinya cukup tinggi,” ujarnya.
Sejumlah binatang liar masih bertahan hidup di hutan di sekitar kamp hingga sekarang, terutama primata dan burung, beruang madu serta babi hutan. Penghuni Kamp masih merasakan begitu damainya hidup berdampingan dengan alam.
Suasana di Kamp PHR seoalah mengobati kerinduan alam yang harmoni. Suara hewan khas hutan tropis merdu terdengar dari balik rimbunnya tegakan pohon dan semak belukar. Kawanan monyet ekor Panjang (macaca fascicularus) menyambut hari dengan riang. Melompat dari satu pohon ke pohon lain, bahkan tak segan masuk ke halaman rumah memanjat pohon buah-buahan.
“Saya masih mendengar ada suara Owa setiap pagi, kebiasaan primata itu mengeluarkan suara-suara untuk mengajak koloninya berinteraksi sambil mencari makan. Ini salah satu yang menunjukkan bahwa tegakkan Hutan Rumbai ini masih sangat baik,” jelasnya.
Berbagai macam jenis burung dilindungi bebas berseliweran, seperti rangkong (rhinoplax vigil) dan raja udang meninting (alcedo meninting). Pohon besar khas hutan tropis masih berdiri tegak dengan tajuknya yang rimbun.
PHR terus berupaya memupuk kesadaran pekerja dan masyarakat di sekitar kamp peduli dengan lingkungan. Perusahaan selalu meningkatkan sosialisasi perlindungan hutan dan satwa melalui tim Operational Excellence/ Health Environmental Safety (OE/HES).
“Tim OE/HES bagian environment sudah punya program yang bagus sekali untuk perlindungan hutan, seperti dilarang berburu, peringatan keberadaan satwa sampai memasang plang peringatan daerah perlintasan satwa,” tuturnya.
Corporate Secretary Rudi Ariffianto mengatakan, upaya menjaga Hutan Rumbai merupakan salah satu wujud komitmen PHR dalam konservasi alam dan lingkungan. Tidak hanya di Rumbai, PHR juga masih memiliki hutan alam yang lestari di sekitar kamp Minas dan Duri. Seperti Hutan Talang, yang saat ini masih menjadi tempat yang nyaman bagi Satwa Gajah Sumatra (elephas maximus sumatranus).
“PHR senantiasa menjaga hutan dan satwa di manapun daerah operasinya. Aspek lingkungan menjadi perhatian utama dalam setiap aktivitas dan kinerja yang berkelanjutan,” ujarnya.
Ada banyak program peduli lingkungan dilakukan lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Yang terdekat dari Hutan Rumbai yakni sinergitas dengan Pemerintah Provinsi Riau dalam Pembangunan Strategis Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Minas.*