BeritaAzam.com, Pekanbaru – Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Budi Arie Setiadi, menegaskan komitmen untuk menyelesaikan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) yang sebelumnya terhenti di Riau.
Targetnya, proyek ini diharapkan rampung menjelang akhir tahun 2023. Budi Arie mengakui bahwa beberapa pembangunan BTS di Riau sempat terhambat akibat dugaan tindakan korupsi yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait di masa sebelumnya.
“Dalam hal ini, memang terdapat beberapa kasus di mana pengerjaan proyek BTS terhenti, tetapi hal ini tidak menjadi isu terbanyak di Riau. Situasi yang lebih kritis terjadi di wilayah Indonesia Timur,” ungkap Menteri Kominfo pada Kamis (24/8/2023) di Desa Kesumbo Ampai, Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis.
Budi Arie percaya bahwa kelanjutan pembangunan proyek BTS akan memenuhi kebutuhan masyarakat. Ia menyatakan, Kemenkominfo harus melanjutkan proyek ini. Tidak boleh dibiarkan terhenti. “Kegagalan dalam melanjutkan proyek ini adalah sebuah pelanggaran terhadap hak rakyat,” ucapnya.
Menteri Budi memiliki optimisme bahwa pembangunan BTS akan mencapai penyelesaian pada akhir tahun 2023. “Kami menargetkan penyelesaian proyek ini pada tahun ini. Semua program yang tertunda sebelumnya harus kami selesaikan sebelum tahun berakhir,” tegasnya.
Meski demikian, Budi Arie menegaskan bahwa walaupun BTS merupakan bagian penting, namun bukan satu-satunya solusi untuk mengatasi masalah konektivitas internet di Indonesia. Ia menyatakan, penting untuk diingat bahwa solusi bukan hanya terbatas pada BTS. Ada opsi lain, seperti penggunaan satelit. “BTS hanyalah salah satu alat, masih terdapat alternatif solusi lainnya,” kata Budi.
Dengan komitmen yang teguh, Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi mengindikasikan konsistensi pemerintah dalam menjalankan upaya untuk meningkatkan konektivitas internet dan memastikan hak masyarakat dalam mendapatkan akses yang lebih baik ke layanan teknologi komunikasi.*