BeritaAzam.com, Pekanbaru – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau berupaya untuk mengenalkan sejarah-sejarah tentang peristiwa penting di masa lalu.
Upaya ini sebentar lagi akan terwujud melalui pembangunan museum perjuangan rakyat Riau.
Rencananya, pembangunan museum yang berada di Jalan Sudirman Pekanbaru ini akan memiliki konsep digital sebagai keunggulannya untuk memperkenalkan sejarah kepada generasi penerus.
“Saya sepakat sekali pembangunan museum dengan konsep seperti ini. Semoga nantinya memang dapat membangun semangat anak-anak muda kita mengenal sejarah yang ada, terutama mengenali tokoh-tokoh pejuang Riau,” tutur Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar saat memimpin rapat Perencanaan Pembangunan Museum Perjuangan Rakyat Riau, di Ruang Rapat Melati Kantor Gubernur, Selasa (06/06/2023).
Menurut Gubri, perubahan zaman tentunya harus memicu pemerintah daerah untuk melakukan inovasi digitalisasi. Termasuk upaya bisa memperkenalkan sejarah kepada generasi milenial hingga Gen Z.
“Karena itu saya berpesan, penampilan visual film dan narasi yang akan ada di museum perjuangan tersebut, bersumber dari pihak yang kompeten. Sehingga sangat dibutuhkan narasumber dari tokoh dan sejarawan agar cerita benar-benar sesuai dengan perjuangan pahlawan dan rakyat Riau,” pesan Gubri.
Sementara itu, Konsultan Perencanaan Pembangunan Museum Perjuangan Rakyat Riau, Dimas mengatakan, tujuan diusulkannya konsep digital ini tentu saja sebagai langkah untuk mengenalkan dan menyusuri kembali jejak-jejak perjuangan rakyat Riau. Sejarah akan ditampilkan dengan proses pembelajaran yang menyenangkan serta menjadikan cara baru untuk beredukasi.
“Museum ini akan menyuguhkan cara baru belajar sejarah dengan nuansa yang kreatif dan menghibur. Melalui proses pembelajaran yang didesain dengan memadukan muatan pendidikan dan hiburan secara harmonis. Sehingga aktifitas pembelajaran berlangsung menyenangkan,” katanya.
Dijelaskannya, biografi para tokoh pahlawan asal Riau nanti akan disajikan melalui dinding interaktif dengan teknologi imersif cinema.
Hal ini seolah mengantarkan pengunjung museum berada kembali di zaman dahulu dan menjadi bagian dari Laskar Tuanku Tambusai yang dipercaya untuk memegang komando dalam Perang Padri.
“Kisah-kisah heroik perjuangannya akan dihadirkan melalui media diorama yang akan dipadukan dengan teknologi proyektor. Museum perjuangan rakyat Riau dirancang sebagai museum berteknologi yang akan dibekali berbagai perangkat interaktif dan sensor pintar. Inilah motion pintar yang memadukan penceritaan dan tata cahaya interior desain dengan teknologi kekinian,” jelasnya.
Menurut Dimas, museum ini nantinya bukan hanya menjadi tempat edukasi dan hiburan saja. Melainkan bisa juga dijadikan tempat untuk para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjual buah tangan yang bernuansa Bumi Lancang Kuning.
“Nanti sebelum kita keluar museum tersebut ada kita sediakan stand UMKM yang menjual souvenir yang bercirikhas dengan Riau. Dengan begitu, Ini juga dapat sebagai rujukan barometer museum yang berwawasan masa depan dan akan menjadi sumber inspirasi baru bagi seluruh rakyat Riau,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau M Arief Setiawan menyampaikan, renovasi Gedung Juang 45 Riau atau yang akan menjadi Museum Perjuangan Rakyat Riau ini dimasukkan di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Riau 2023. Di mana anggaran yang disiapkan senilai Rp5 miliar.
“Renovasi itu dikerjakan tahun ini. Pagu anggaran di Bidang Cipta Karya, anggaran untuk renovasi gedung itu sekitar Rp5 miliar,” pungkasnya.*