Beritaazamcom, Pekanbaru – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berpartisipasi sebagai peserta pameran Pertemuan Ketiga Deputi Lingkungan dan Kelompok Kerja Keberlanjutan Iklim atau Environment Deputies Meeting and Climate Sustanability Working Group (the 3rd G20 EDM-CSWG) di Bali pada 29 dan 30 Agustus 2022.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh 211 delegasi dari negara-negara anggota G20, negara undangan dan organisasi internasional.
Pertemuan ini membahas upaya-upaya untuk meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian perubahan iklim global.
Selaras dengan tujuan pertemuan, PHR memaparkan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Wilayah Kerja (WK) Rokan sebagai salah satu wujud dukungan terhadap upaya pencapaian target transisi dan bauran energi dari energi baru dan terbarukan sebesar 23 persen pada 2025, dan untuk mencapai net-zero emission pada 2060 dengan jangka menengah 29 persen – 41 persen pada 2030.
Tidak hanya itu, stan PHR di arena pameran juga menampilkan beberapa program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang mendukung pelestarian lingkungan dan isu keberlanjutan.
Para deputi dari delegasi berbagai negara terlihat begitu antusias mendengarkan program-program TJSL PHR seperti Konservasi Gajah, Agroforestri, Bank Sampah, Restorasi Gambut, Mangrove dan Biogas.
Program-program tersebut selaras dengan EDM-CSWG kali ini yang mengusung tiga isu prioritas, yakni;
(1) Mendukung pemulihan yang berkelanjutan
(2) Peningkatan aksi berbasis daratan dan lautan untuk mendukung perlindungan lingkungan hidup dan tujuan pengendalian perubahan iklim
(3) Peningkatan mobilisasi sumber daya untuk mendukung perlindungan lingkungan hidup dan tujuan pengendalian perubahan iklim.
Pertemuan EDM-CSWG ketiga ini merupakan rangkaian beberapa pertemuan EDM-CSWG sebelumnya yang secara intensif membahas tiga isu prioritas untuk menyusun sebuah dokumen keluaran bersama negara anggota G20.
Dokumen itu memuat pandangan dan komitmen negara anggota G20 untuk terus meningkatkan upaya-upaya implementasi pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian perubahan iklim. Sehingga berkontribusi terhadap pencapaian tujuan dan target lingkungan global.
Pembahasan komitmen tersebut cukup menantang karena adanya berbagai pandangan dan implikasinya kepada kepentingan masing-masing negara anggota.(*)