Rekor Produksi Tertinggi: PHR Lampaui 169 Ribu BOPD, Memuncaki Indonesia!

Pekerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) saat melakukan aktivitas pekerjaan di area sumur minyak untuk mendukung ketahanan energi nasional dari WK Rokan.

BeritaAzam.com, Pekanbaru – Prestasi gemilang ditorehkan oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dengan catatan produksi terkini di Wilayah Kerja (WK) Rokan, yakni mencapai 169 ribu setara minyak per hari (BOPD). Angka ini mengukuhkan posisinya sebagai yang tertinggi dalam capaian produksi minyak di seluruh Indonesia pada saat ini.

EVP Bisnis Hulu Edwil Suzandi menyatakan, prestasi angka 169 ribu ini berhasil dicapai mulai akhir Juli dan berlanjut hingga awal Agustus 2023. Angka ini mencatat pencapaian tertinggi sejak Pengelolaan Blok Rokan diserahkan kepada Pertamina.

“Dengan penuh syukur, kita mencapai puncak produksi sebesar 169 ribu BOPD. Capaian ini merupakan yang tertinggi di WK Rokan saat ini,” kata Edwil pada Selasa (8/8/2023).

Edwil menambahkan bahwa tren positif ini sudah terlihat sejak akhir Juli 2023, dengan capaian produksi PHR di WK Rokan yang terus meraih angka-angka tertinggi berturut-turut, seperti 167.645 BOPD pada 31 Juli 2023, kemudian 168.730 BOPD pada 1 Agustus 2023, diikuti oleh 167.034 BOPD pada 2 Agustus 2023, dan puncaknya 169.282 BOPD pada 7 Agustus 2023. “Prestasi beruntun ini merupakan hasil kerja keras tim PHR dalam meningkatkan produksi demi mendukung pasokan energi nasional,” kata Edwil.

Edwil juga menjelaskan bahwa PHR telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi di Blok Rokan. Upaya tersebut mencakup penanganan penurunan alami produksi sebesar 2.000 BOPD serta upaya pemulihan melalui peningkatan produksi minyak mentah. Selain itu, PHR juga meningkatkan jumlah sumur di WK Rokan dengan fokus pada kinerja yang handal dan aman.

“Hingga saat ini, kami telah mengebor sebanyak 825 sumur sejak mengelola WK Rokan. Kami juga memiliki 83 rig pengeboran yang aktif dalam pembuatan sumur-sumur baru, yang diharapkan akan menghasilkan produksi yang lebih produktif,” ungkap Edwil.

BACA JUGA:  Tingkatkan Keunggulan Operasi Pengeboran Blok Rokan, PHR Gunakan Inovasi Drilling Simulator

Tidak hanya itu, Edwil melanjutkan, saat ini PHR juga berupaya mengoptimalkan produksi Minyak Non Konvensional (MNK) dari sumur Gulamo dan Kelok yang terletak di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil). Penyelenggaraan pengeboran sumur MNK menjadi salah satu pencapaian besar PHR, dengan kedalaman pengeboran hingga 8.500 kaki dan kapasitas rig sebesar 1.500 tenaga kuda (HP).

“Kami berharap kontribusi dari produksi MNK ini akan memberikan dampak positif pada produksi minyak dan gas nasional,” tutur Edwil.

Dalam konteks ini, Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, pada acara peresmian pengeboran sumur MNK di Gulamo pada 27 Juli 2023, menyatakan bahwa pengeboran MNK menjadi tonggak sejarah baru dalam industri migas Indonesia. Ia juga memberikan apresiasi atas kinerja PHR yang sejak mengelola WK Rokan dua tahun lalu, langsung menggelar kegiatan pengeboran yang berskala besar dan handal.

“Saat ini, pengeboran PHR telah mencapai lebih dari 500 sumur. Dalam rentang 500-600 sumur ini, PHR berhasil mengebor sekitar 40 sumur per bulan, artinya setiap harinya terjadi tajak sumur baru. Kami sangat mengapresiasi upaya PHR yang berhasil menyelesaikan pengeboran di Rokan dalam waktu hanya 5 hari. Ini menunjukkan tim yang terpadu dari lapangan hingga pengeboran serta koordinasi yang baik,” ujar Dwi.

Dwi juga menegaskan bahwa dengan pencapaian produksi yang membanggakan ini, PHR telah menjadi produsen migas terbesar di Indonesia saat ini. “PHR bukan hanya mampu menghentikan penurunan produksi, tetapi juga berhasil meningkatkannya kembali. Saat ini, produksi PHR mencapai 162 hingga 165 ribu BOPD, dan hal ini menjadikannya produsen minyak terbesar di Indonesia pada saat ini,” tandasnya.*