Beritaazam.com, Teluk Kuantan – Suhardiman Amby, lahir 16 Juli 1969. Dia adalah seorang politikus asal Riau yang saat ini menjabat sebagai Pelaksana Tugas Bupati Kuantan Singingi sejak tanggal 20 Oktober 2021. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Bupati Kuantan Singingi dan pernah duduk sebagai Anggota DPRD Riau 2 periode 2004-2009 dan 2014-2019.
Dia punya mimpi besar. Suatu hari esok, Kabupaten Kuantan Singingi punya banyak dokter. Dia berazam, setiap satu desa ada seorang dokter. Pada 2021 saja, jumlah dokter umum di Kuansing sebanyak 101 orang. Naik 23 orang dibanding data tahun 2019 yang hanya 78 orang.
Bila melihat data jumlah desa di Kuansing yang 218 desa, maka Kuansing masih kekurangan tenaga dokter umum sebanyak 117 orang. Itu baru dokter umum. Bupati Suhardiman Amby juga menginginkan setiap desa memiliki tenaga dokter spesialis.
Keinginan memiliki satu desa satu dokter ini di sampaikan Suhardiman Amby kepada wartawan usai peluncuran aplikasi Kuansing, Aku Sigap di Pendopo Bupati Kuansing, Senin, 3 Oktober 2022.
Dia menyampaikan salah satu cara memuluskan azamnya itu dimulai dengan menganggarkan dana beasiswa untuk anak-anak Kuansing agar kuliah di Fakultas Kedokteran.
“Pada tahun ini, baru di Universitas Riau. Tapi tahun depan, insya Allah akan kita kirim anak-anak Kuansing kuliah di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta dan Universitas Indonesia (UI),” kata Suhardiman.
Pilihan Suhardiman menyekolahkan anak-anak Kuansing kuliah di UGM, bukan karena Fakultas Kedokteran Universitas Riau kurang berbobot. Tapi yang dikejar ke UGM itu karena UGM telah menjalin kerjasama dengan universitas di luar negeri.
“Jadi anak-anak Kuansing, begitu tamat S1 di UGM, S2-nya bisa ke Harvard, bisa di Amerika, Kanada, atau China,” urainya semangat.
Suhardiman mengaku ini dilakukannya untuk mengejar target berikutnya yakni menjadikan Kuansing sebagai barometer dunia kesehatan di Riau dan di Indonesia.
“Riau banyak memiliki rumah sakit. Tapi orang-orang masih juga berobat ke Malaka, Malaysia dan Singapura. Tentu ada yang salah. Pada waktunya nanti saya menginginkan orang pergi ke Kuansing, bukan ke Malaka atau Singapura lagi,” tuturnya.
Kepala Puskesmas Beri Dukungan
Kebijakan dan cita-cita Suhardiman Amby tersebut mendapat dukungan penuh Kepala Puskesmas. Kepala Puskesmas Sungai Buluh, Elis Kurniawati misalnya. Dia mengaku akan lebih semangat mewujudkan keingingan Plt bupati itu.
“Jika Plt Bupati punya perhatian penuh ke dunia kesehatan, tentu kami lebih semangat lagi,” kata Elis, Senin, 3 Oktober 2022 kepada wartawan.
Puskesmas Sungai Buluh yang berada di daerah transmigrasi ini, selama ini selalu kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan fasilitas kesehatan. Namun setelah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), mereka bisa berkreasi menghidupkan dan memajukan puskesmas.
Elis juga mengaku menyambut baik atas kebijakan Suhardiman Amby yang akan menyediakan beasiswa untuk anak-anak Kuansing bisa kuliah di Fakultas Kedokteran dalam meujudkan program satu dokter, satu desa.
Rata-rata dokter yang bertugas di Puskesmas Kuansing banyak yang berasal dari luar wilayah ini. Ketika masa dinasnya selesai, maka mereka pun pindah ke luar Kuansing.
Kepala Kepala Puskesmas Gunung Toar, Wini Sagita juga menyatakan dukungannya. Menurut dia, dengan mengirimkan anak-anak Kuansing kuliah di Fakultas Kedokteran lalu mengabdi di kampung halaman masing-masing, maka tidak ada lagi terjadi kekosongan dokter di Puskesmas Kuansing. “Kami sangat menyambut baik program 1 dokter 1 desa pak Bupati ini,” kata Wini Sagita.
Menurut Wini, animo anak-anak Kuansing kuliah di Fakultas Kedokteran sangat tinggi, hanya mereka terbentur dana. Dengan adanya beasiswa dari Pemkab Kuansing tentu akan menambah semangat mereka lagi untuk masuk di fakultas tersebut.
“Yang paling penting, karena ini program Bupati, mereka yang sudah lulus jadi dokter tidak ragu lagi untuk bekerja jadi PNS, karena sudah ada jaminan kontrak kerja,” imbuh Wini.
Selama ini kesulitan anak Kuansing yang sudah tamat di Fakultas Kedokteran adalah gagal bersaing saat tes CPNS dengan lulusan luar. “Tapi sekarang, tentu itu tidak terjadi lagi, karena ini program Bupati,” ucap Wini.
Aku Sigap
Langkah lain untuk meujudkan mimpi itu adalah membuat aplikasi digital kesehatan. Bersamaan dengan peluncuran BLUD Puskesmas Kuansing, juga diluncurkan Aplikasi Kuansing Santun, Inovatif, Siaga dan Prima (Aku-Sigap).
Senin, 3 Oktober kemarin, Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi sudah meluncurkan hasil karya anak negeri kota jalur berupa sebuah aplikasi android yang bisa melayani kebutuhan Kesehatan masyarakat Kuantan Singingi lewat jari masyarakat di hanphone adroid masing-masing.
“Hari ini Dinas Kesehatan Kuantan Singingi melaunching aplikasi “AKU-SIGAP” hasil karya anak negeri kota jalur yang bekerja di Dinas Kominfo Kuantan Singingi,” kata Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kuantan Singingi Jafrinaldi, Senin, 3 Oktober 2022 di Pendopo rumah dinas Bupati Kuantan Singingi.
Menurut Jafrinaldi, Aku-SIGAP dalam akronimnya yakni A-Aplikasi, Ku-Kuansing, S-Santun I- Inopatif. Ga-Siaga, P- Pelayaanan Prima. Sigap itu sendiri sesuai dengan kamus Bahasa Indonesia merupakan suatu yang cepat, siap dan tanggap, bersemangat dan meyakinkan, sesuai dengan implementasi dari visi misi Bupati Kuantan Singingi yaitu Kuansing negeri bermarwah.
“Aplikasi Aku-SIGAP ini hadir untuk mempercepat pelayanan, meminimalisir persoalan persoalan terkait pelayanan kesehatan untuk masyatakat Kuansing,” ucapnya
Selain itu aplikasi Aku-Sigap sudah terintekgarasi dengan 25 UPTD Kesehatan se Kuansing tentu akan menjadi suatu kemudahan bagi 305.248 jiwa (data BPS 2020) untuk berkonsultasi dengan dokter pilihan mereka di aplikasi.
Diketahui Aku–Sigap memiliki beberapa menu diantaranya pendaftaran berobat, jadwal dokter, rawat inap, telepon ambulan, darurat, faskes terdekat, hubungi kami, dan tanya sehat.
Untuk bisa menggunakan Aku-Sigap masyarakat tinggal mendownload aplikasi di Play strore adroid masing-masing dan membuat akun seterusnya ikuti petunjuk agar bisa akunnya aktif.
Tidak itu saja, Dinas Kesehatan untuk mencapai target Universal Health Coverage (UHC) juga sudah menjadikan 25 UPTD Puskesmas di Kuansing menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Untuk diketahui, UHC merupakan sistem penjaminan kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, bermutu dengan biaya terjangkau.
Sementara menurut Kadis Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin persyaratan sebuah daerah bisa UHC bila sudah terpenuhi 95 persen kuoto Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan bisa mendapatkan Jaminan Kesehatan Semesta (JKS) dari BPJS.
“Untuk saat ini, Kabupaten Kuantan Singingi baru di angka 80,79 persen capaian kepesertaan BPJS dan harus bisa terpenuhi angka 95 persen tahun 2023 bila ingin Jaminan Kesehatan Semesta,” sebut Zainal Arifin.
Kemudian Suhardiman Amby yang merupakan pemimpin negeri jalur tersebut juga sudah mempersiapkan bantuan kesehatan kepada 8,97 persen (BPS 2021) masyarakat miskinnya selain dengan BPJS ditanggung pemerintah. Suhardiman Amby juga berkolaborasi dengan Baznas Kuantan Singingi untuk meringankan masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan pelayanan Kesehatan.
“Saya tidak mau mendengar lagi, ada Pelayanan Kesehatan di Kuansing yang menolak pasien dengan alasan tidak ada biaya atau tidak ada memiliki BPJS. Kesehatan merupakan modal dasar melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas untuk terwujudnya Kuansing Hebat Ekonomi Kuat,” jelasnya.
Orang nomor satu di Kuansing itu saat ini ternyata sudah menguliahkan 10 orang masyarakat Kuansing dibidang kedokteran untuk mengabdi sebagai dokter di Kuansing kedepannya.*
Penulis: Bambang Irawan Syahputra
Editor: Bambang Irawan Syahputra