BeritaAzam.com, Pekanbaru – Tengku Nur Aisyah, seorang mahasiswi semester tiga Pendidikan Bahasa Arab di Universitas Islam (UIR), baru-baru ini meraih prestasi gemilang dengan meraih juara 2 dalam Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Internasional. Prestasi ini diraih dalam rangka perayaan Milad UIR yang ke-61.
Dengan suaranya yang merdu, Tengku Nur Aisyah berhasil mengungguli puluhan peserta dari berbagai perguruan tinggi bergengsi tingkat internasional, termasuk peserta dari Malaysia, Brunei Darussalam, Kamboja, Thailand, dan Indonesia.
Tengku Nur Aisyah adalah penerima beasiswa Bidikmisi Bhakti Negeri dari pemerintah Provinsi Riau di UIR, atas prestasinya dalam menghapal Al Qur’an sebanyak 30 juz. Ia merupakan lulusan pondok tahfidz Nurul Quran yang berlokasi di Pangkalan Kerinci, Pelalawan Riau.
Meskipun telah terbiasa menghapal Al Qur’an sejak tahun 2019 selama tiga tahun di pondok tahfidz Nurul Quran, Tengku Nur Aisyah mengakui bahwa ia masih merasa gugup saat akan tampil dalam perlombaan. Namun, dengan tekad yang bulat, ia mempersiapkan dirinya dengan berlatih, berdoa, dan mendapatkan dukungan dari keluarga serta guru-gurunya.
Ustadz Muhammad Rois Chandra, SE, Alhafidz, seorang guru pengajar di pondok tahfidz Nurul Quran, mengucapkan selamat atas pencapaian luar biasa yang diraih oleh Tengku Nur Aisyah. Ia juga mengharapkan bahwa prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi Tengku Nur Aisyah dan santri-satri lainnya untuk menjadi sumber daya manusia yang Islami dan Qur’ani yang bermanfaat bagi umat.
“Kami ucapkan selamat atas prestasi yang diraih oleh Tengku Nur Aisyah, jadikan prestasi ini sebagai motivasi bagi Tengku Nur Aisyah dan santri-santri lainnya, supaya kelak jadi sumberdaya manusia yang Islami dan Qur’ani bermanfaat bagi umat,” ucap Ustadz Rois dalam keterangan tertulis, Jumat (8/9/2023).
Pondok tahfidz Nurul Quran, tempat Tengku Nur Aisyah menempuh pendidikan Al Qur’an, telah berdiri sejak tahun 2015 dengan niat tulus untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak dan masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan Tahfidz Qur’an. Yayasan Nurul Qur’an didirikan oleh Muhammad Ali Shabri Nasution dan Ustadz Muhammad Rois Chandra, SE, Alhafidz pada Bulan Oktober 2015.
Menurut Ustadz Rois, pendidikan di pondok tahfidz Nurul Quran selalu mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Mereka memberikan kesempatan sebesar-besarnya bagi anak-anak yatim, yang kurang mampu, dan putus sekolah untuk dididik di pondok tahfidz ini, semuanya secara gratis. Saat ini, terdapat 23 santri putra-putri di pondok tersebut.
Kuota belajar di pondok tahfidz Nurul Quran dibatasi agar staf pengajar dapat memberikan perhatian maksimal dan fokus dalam membina calon-calon penghafal Al Qur’an. Sejauh ini, pondok tahfidz ini telah meluluskan 9 alumni penghapal Al Qur’an, yang sebagian besar telah bekerja sebagai pendidik di berbagai lembaga pendidikan Islam, sementara yang lainnya melanjutkan pendidikan mereka ke perguruan tinggi di seluruh Indonesia.*