Tiga Dosen FIB Unilak Tembus Penelitian Dana Hibah British Library 2023

Tiga dosen FIB Unilak yakni Iik Idayanti MHum, Jefrizal SHum MSn dan Deni Afriadi SPd MSn tembus penelitian dana hibah dari British Library tahun 2023.

BeritaAzam.com, Pekanbaru – Tiga dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning (FIB Unilak) yakni Iik Idayanti MHum, Jefrizal SHum MSn dan Deni Afriadi SPd MSn tembus penelitian dana hibah dari British Library tahun 2023.

Adapun nama program yang diikuti adalah Enadangered Archives Programme (EAP).

Program ini sebagaimana yang disampaikan salah seorang tim, Iik Idayanti adalah fokus kepada penyelamatan dalam bentuk digitalisasi naskah kuno yang ada di masyarakat.

“Alhamdulillah, tahun ini kita menerima dana hibah untuk kerja penyelamatan naskah di beberapa wilayah di Riau seperti di Pekanbaru, Kampar, Inhil, Bengkalis bahkan kita juga mencoba mengajukan sampai ke Daik Lingga,” ucap Kajur Sastra Daerah tersebut Selasa (01/08/2023).

Dijelaskannya juga, upaya penyelamatan meliputi restorasi dan digitalisasi naskah-naskah kuno yang ada di tangan masyarakat maupun di instansi terkait.

“Ini sebenarnya kelanjutan dari pekerjaan kami tahun 2017 lalu, menginventarisir naskah-naskah kuno Melayu sekaligus memberikan bantuan penyelamatan agar naskah-naskah yang ada di masyarakat dapat terjaga dan terawat,” ucap Filolog FIB Unilak tersebut.

Sama halnya yang disampaikan salah seorang tim lainnya, Deni Afriadi SPd Msn mengatakan program ini sebenarnya juga berorentasi kepada edukasi kepada pemilik-pemilik naskah selain dari upaya penyelamatan yang memang akan dilakukan. Edukasi tersebut akan diaktualisasikan dengan penyelenggaraan pelatihan dan workshop yang memang sudah diagendakan di dalam projek yang diajukan.

“Itulah sebabnya mitra-mitra kami adalah masyarakat pemilik naskah dan juga instansi-instansi terkait yang ada di Riau maupun Kepri. Untuk itulah, kerjasama dari berbagai pihak sangatlah diperlukan,” ucap Kajur Prodi Pendidikan Bahasa Melayu FIB Unilak ini.

Sementara itu, Ketua Tim, Jefrizal SHum MSn menyampaikan, program ini adalah bentuk kerja kolaborasi tim di Fakultas Ilmu Budaya yang memang mencoba untuk berfokus kepada manuskrip-manuskrip yang ada di lintasan jalur rempah yang ada di Riau dan Kepri. Dan sesuai dengan judul penelitian yang diajukan yaitu “Endangered Manuscripts of Riau: Malay Intellectual Network on the Sumatras Spice Route”.

BACA JUGA:  Pesan Zulkifli, Haji Ibadah Fisik, Jemaah Perlu Jaga Kesehatan dan Tidak Memaksakan Ibadah

“Projek ini sebenarnya sekaligus sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, dalam rangka menyelamatkan naskah-naskah kuno yang berada di tangan masyarakat. Karena dari apa yang pernah kita temui di lapangan, ada banyak hal yang perlu diberi edukasi kepada masyarakat dalam menjaga dan memelihara naskah-naskah kuno yang mereka simpan,” ucap Wakil Dekan FIB Unilak ini.

Ditegaskan Jefri, keberhasilan mendapatkan kepercayaan dari British Library ini juga sebenarnya berkat support yang diberikan dari berbagai pihak termasuk Rektor Unilak dan Dekan FIB Unilak dan atmosfir kerja dari rekan-rekan dosen di kampus Universitas Lancang Kuning,

“Keleluasan untuk berkreasi di lingkungan kampus sangat memotivasi kami dan tim untuk terus berusaha dan mencoba, terima kasih British Liberary, terima kasih Unilak,” sebut Jefri.*

Penulis: bamsEditor: Bambang Irawan Syahputra