BeritaAzam.com, Duri — PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menerapkan Stop Work Authority (SWA) sebagai implementasi salah satu prinsip dalam HSSE Golden Rules yaitu Intervensi; dan penerapan Corporate Life Saving Rules (CLSR) sebagai landasan untuk mempercepat transformasi dan meningkatkan keselamatan pada operasi migas. Transformasi keselamatan operasi di PHR dilakukan dalam bentuk upaya kolaboratif dan sinergis dari berbagai Fungsi/ Departemen untuk mewujudkan keselamatan operasi yang andal dalam mendukung pencapaian target produksi. Implementasi program transformasi keselamatan operasi melalui upaya yang inovatif, kreatif, efektif, mampu (agile) dan implementasinya dipastikan sampai ke garis terdepan (frontliner).
Sebagai perwujudan komitmen PHR untuk memastikan keselamatan operasi dalam mendukung pencapaian target produksi, PHR WK Rokan menggelar Forum Keselamatan Operasi 2023 dengan slogan: Satu Tim Satu Tujuan, Zero Incident Kita Bisa!, Kamis (7/12/2023).
Kegiatan ini sebagai stimulus untuk meningkatkan budaya keselamatan kerja untuk mencapai operasi yang andal dan selamat dalam mendukung pemenuhan energi nasional. Tema yang diangkat pada forum tersebut yakni “Kita Wujudkan Operasi yang Selamat di PHR WK Rokan Melalui Synchronized Actions Toward Ultimate-success (SATU)” yang meliputi: praktek budaya selamat, kompetensi pekerja, integritas dan reliabilitas peralatan, internalisasi pembelajaran dari kejadian sebelumnya; dan inovasi dan perbaikan berkelanjutan.
EVP Upstream Business PHR WK Rokan Edwil Suzandi menekankan kepada seluruh pekerja untuk berkomitmen dalam menjaga keselamatan untuk pencapaian produksi.
“Di WK Rokan ada sekitar 40 ribu pekerja, maka semua harus bisa menjamin bisa bekerja dengan aman dan selamat, ini adalah tugas dan tanggung jawab kita semua untuk saling patuh, peduli dan intervensi (HSSE Golden Rules). Ini demi menjalankan operasi yang andal dan selamat,” ujar Edwil.
Ia menekankan bahwa, PHR saat ini menjadi produsen minyak terbesar di Indonesia dan berkontribusi besar pada ketahanan energi nasional. Namun tidak ada gunanya hal tersebut, apabila kita semua tidak bisa menjamin kelancaran operasi dan keselamatan.
“Kenapa kita butuh selamat dalam bekerja, karena WK Rokan menjadi terbesar di Indonesia. Forum ini untuk mengingatkan dan selalu membuat kita lebih peduli. Karena keselamatan adalah segalanya, bahkan di atas target produksi. Apabila dalam situasi tidak aman, maka lakukan SWA. Tujuannya bukan untuk kita sendiri, tapi bagaimana menjamin pekerjaan kita semua berjalan dengan selamat,” ungkapnya.
Ia menambahkan, bahwa keselamatan adalah prioritas utama di atas target produksi. Forum Keselamatan operasi tersebut bertujuan sebagai upaya kolaboratif yang terkoordinasi secara efektif dari berbagai fungsi yang bersinergi untuk mewujudkan keselamatan operasi dalam mendukung pencapaian target produksi di WK Rokan.
Kemudian bertujuan sebagai upaya konkret dalam meningkatkan budaya Keselamatan di WK Rokan yang mendukung percepatan keselamatan operasi dan upaya untuk berbagi pengalaman terbaik (best practice) pada implementasi praktik kerja yang selamat dan ide-ide inovatif, mampu dan pendekatan yang komprehensif untuk mewujudkan zero incident.
Dalam hal ini, Edwil mengajak para pekerja PHR untuk terus menjaga kesehatan, jangan abaikan setiap gejala penyakit, segera konsultasikan dengan petugas medis.
“Kemudian merencanakan pekerjaan dengan baik dan benar, yang mencakup identifikasi bahaya, ketersediaan penjagaan (safeguard), prosedur kerja, dan sumber daya yang kompeten. Antisipasi potensi perubahan cuaca dan lingkungan (misalnya curah hujan disertai petir, genangan air di area kerja,” ungkapnya.
Lalu, meningkatkan disiplin operasi dan disiplin menerapkan HSSE Golden Rules. Lakukan pengawasan pekerjaan, observasi, verifikasi, Intervensi, dan Laporkan kondisi atau perilaku yang tidak selamat. Serta berperan aktif dalam pengelolaan lingkungan dengan menerapkan 4R (reduce, reuse, recycle, dan recovery). Peran dari Fungsi Verifikasi & Validasi (V&V) juga sangat diharapkan untuk meningkatkan aktifitas pelatihan kepada kru yang bekerja di lapangan, mengingat aktifitas di lapangan yang masif.
Pada acara tersebut, juga diisi dengan Talk Show yang menghadirkan VP HSSE SHU Geri Simansyah Achsan, Supervisor Mechanic PT EFK Winarko, Managing Director Schlumberger Indonesia Scott Cremin, VP Drilling & Completion WK Rokan M Andi Solihin dan dipandu oleh Nurlela selaku Pjs Manager SIFP WK Rokan.
Turut hadir memberikan dukungan pada forum tersebut VP Production & Operations Regional 1 Heru Irianto dan Pjs Senior Manager HSSE Regional 1 dr. Danny Satrya Nugroho. Acara tersebut juga dihadiri Pekerja dan Mitra Kerja PHR WK Rokan yang sehari-hari bertugas menjalankan operasi dan menjaga keselamatan di lapangan.*