BeritaAzam.com, Pekanbaru – Universitas Islam Riau (UIR) telah menjalin kerjasama yang penting dalam upaya pencegahan tindak pidana korupsi dengan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Provinsi Riau. Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang berlangsung di Aula Gedung Kejati Riau pada Rabu (06/09/2023).
Tujuan utama dari MoU ini adalah untuk melaksanakan sebagian tugas dan kewenangan Kejaksaan sebagai lembaga penegak hukum yang tidak hanya berfokus pada penegakan hukum pidana, tetapi juga pada upaya pencegahan. Ini termasuk pencegahan radikalisme, terorisme, dan tindak pidana korupsi.
Kerjasama ini bertujuan untuk memperkuat karakter dan kesadaran hukum, yang dimulai sejak masa sekolah hingga perguruan tinggi. Salah satu aspek penting adalah pembinaan program jaringan pencegahan korupsi di lingkungan kampus atau “jaga kampus,” sehingga mahasiswa Riau, sebagai generasi penerus bangsa, dapat memahami hukum dan menjauhi pelanggaran hukum.
“UIR hari ini menandatangani MoU dengan Kejati Riau, yang dihadiri langsung oleh Rektor UIR,” ungkap Dr. Harry Setiawan MIKom, Kabag Humas dan Protokoler UIR, yang mendampingi Rektor selama penandatanganan MoU di Kejati Riau.
Dalam acara tersebut, UIR diwakili oleh Rektor Prof Dr. H Syafrinaldi SH MCL, serta sejumlah pejabat tinggi, antara lain Wakil Rektor I Dr. H Syafhendry MSi, Wakil Rektor II Dr. Firdaus AR SE MSi AK Ca, Wakil Rektor III Dr. Admiral SH MH, Kepala KUIK Dr. Rendi Prayudi MSi, dan Kepala Program Studi (Prodi) S2 Pascasarjana Hukum Dr. Surizki Febrianto MH.
Setelah penandatanganan MoU, Kejati Riau akan berperan dalam memberikan pendampingan kepada pengelola universitas dalam menerapkan transparansi dan akuntabilitas administrasi, keuangan, dan pelaksanaan kegiatan di kampus. Ini bertujuan untuk menghindari potensi sanksi hukum atau masalah hukum lainnya yang dapat muncul di masa depan.*
