BeritaAzam.com, Jakarta – Pasar modal Indonesia membukukan rekor baru mulai volume perdagangan, nilai transaksi, dan frekuensi sepanjang tahun 2022.
Menurut Direktur Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik, hingga tanggal 13 Oktober 2022 volume transaksi mencapai 24 miliar lembar saham per hari atau naik dari tahun sebelumnya 20,6 miliar lembar saham per hari.
“Kenaikan juga terjadi pada rata-rata nilai transaksi yang hingga 13 Oktober 2022 mencapai Rp 15,2 triliun atau meningkat dari tahun lalu Rp 13,4 triliun per hari,” kata dia dalam acara Capital Market Summit & Expo (CSME) 2022 di Jakarta Jumat, 14 Oktober 2022.
Sama halnya dengan kapitalisasi pasar yang sudah mendekati Rp 10.000 triliun. Level tertinggi dicapai pada 15 September 2022 yaitu Rp 9.560 triliun. Selain itu, IHSG mencapai rekor tertinggi pada 13 September 2022 mencapai 7.318 dan pada tahun 2022 sudah naik sebanyak 25 kali.
Adapun capital inflow hingga 13 Oktober 2022 terdapat Rp 72 triliun dana asing masuk ke pasar modal Indonesia melalui transaksi saham. Angka tersebut sebagai rekor tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia.
“Kita berharap dengan angka Rp 72 triliun tersebut bisa sustain hingga akhir tahun, pasar modal Indonesia bukan hanya melihat IHSG, tetapi melihat arus dana asing masuk ke pasar modal Indonesia,” ungkap Jeffrey.
Sedangkan jumlah investor saham di pasar modal mencapai 9,7 juta orang dengan jumlah investor saham 4,2 juta. Angka tersebut naik dibandingkan 3 tahun yang lalu sebelum pandemi sebanyak 1,1 juta investor saham. Dalam kurun waktu kurang lebih 3 tahun tumbuh sekitar 3,1 juta investor.
“Pencapaian tersebut perlu kita pertahankan, tetapi perlu diketahui dunia masih mengalamai pandemi, perang Ukraina-Rusia mempengaruhi harga komoditas, dan memaksakan bank sentral menaikan suku bunga,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panita 45 tahun diaktifkanya Pasar Modal Indonesia, Antonius Herman Azwar menjelaskan dengan adanya Capital Market Summit & Expo (CSME) 2022 mendukung penguatan literasi serta inklusi masyarakat terhadap pasar modal Indonesia.
”Kami berharap dengan adanya kegiatan ini masyarakat bisa mendapat informasi komprehensif, terutama kinerja ekonomi yang berhubungan dengan pasar modal. Dengan demikian, dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat berinvestasi di pasar modal Indonesia,” tutupnya.*